Skip to main content

Featured

LAPORAN PRAKTIKUM 7 (SKORING, INTERSECTION, DAN LAYOUT PETA POTENSI KERAWANAN BANJIR KOTA DENPASAR)

  LAPORAN PRAKTIKUM  SKORING, INTERSECTION, DAN LAYOUT PETA POTENSI KERAWANAN BANJIR KOTA DENPASAR Dosen Pengampu : Putu Perdana Kusuma Wiguna, Ssi, M. Sc Disusun Oleh : Kelompok 2 Adelia Novita Marampa'        2006541036 I Luh Reni                                2006541037 Fransisca Aprilia Wijayanti   2006541039 PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI  FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS UDAYANA 2022 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Salah satu kegiatan dalam analisis data SIG adalah skoring. Skoring merupakan kegiatan pemberian nilai terhadap sifat dari parameter yang digunakan dalam analisis data. Skoring adalah adalah proses pengolahan data yang dilakukan setelah proses reclassify. Proses ini dilakukan dengan cara memberikan nilai pada setiap parameter penyebab banjir, kemudian dilakukan perhitungan dengan mempertimbangkan faktor terbesar yang menyebabkan terjadinya banjir. Skoring merupakan proses pemberian bobot atau nilai terhadap poligon-poligon peta yang mempresentasikan fenomena te

LAPORAN PRAKTIKUM 3 (PROSES DIGITASI PETA RBI KOTA DENPASAR BAGIAN RENON)

LAPORAN PRAKTIKUM

PROSES DIGITASI PETA RBI KOTA DENPASAR BAGIAN RENON

Dosen Pengampu : Putu Perdana Kusuma Wiguna, Ssi, M. Sc



Disusun Oleh :

Kelompok 2

Adelia Novita Marampa'        2006541036

I Luh Reni                                2006541037

Fransisca Aprilia Wijayanti   2006541039


PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI 

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS UDAYANA




BAB I

PENDAHULUAN 

LATAR BELAKANG

Digitasi secara umum dapat didefinisikan sebagai proses konversi data analog ke dalam format digital. Objek-objek tertentu seperti jalan, rumah, sawah, dan lain-lain yang sebelumnya dalam format raster maka menjadi objek-objek vektor. Pada sebuah citra satelit resolusi tinggi dapat diubah ke dalam format digital dengan proses digitasi. Di dalam GIS digitasi adalah proses dimana objek-objek tertentu seperti jalan, rumah, sawah, sungai, dan lain-lain yang sebelumnya hanya ada dalam format raster maka menjadi objek-objek vektor (polygon, garis, titik). Proses digitasi secara umum dibagi dalam dua macam yaitu digitasi menggunakan digitizer (dalam proses ini memerlukan sebuah meja digitasi atau digitizer) dan digitasi onscreen di layar monitor (digitasi onscreen paling sering dilakukan karena lebih mudah dilakukan, tidak memerlukan tambahan peralatan lainnya, dan lebih mudah untuk dikoreksi apabila terjadi kesalahan.

TUJUAN 

  1. Untuk mengetahui proses digitasi peta RBI Kota Denpasar Bagian Renon
  2. Untuk pelaporan tugas mata kuliah Sistem Informasi Geografis (SIG) 
MANFAAT

Sebagai pedoman dalam proses digitasi peta RBI Kota Denpasar Bagian Renon bagi mahaiswa maupun masyarakat umum

BAB II 

TINJAUAN PUSTAKA

Digitasi merupakan usaha untuk menggambarkan kondisi bumi ke dalam sebuah bidang datar dalam komputer. Atau dapat disebut sebagai pengubahan data peta hardcopy menjadi softcopy. Sumber data peta untuk digitasi dibagi menjadi beberapa bagian antara lain sebagai berikut.

  • Data Image Raster. Syarat-syarat memilih data Image Raster yaitu memiliki koordinat acuan yang jelas dan akurat, memiliki skala, memiliki bagian dan batas (boundary) jelas, dan arah utara yang jelas.
  • Peta Analog (Hard Data) yaitu sumber data peta yang digunakan untuk digitasi secara manual menggunakan alat tambahan yaitu meja digitasi. Contoh data ini adalah atlas atau peta (bentuk kertas).
  • Image Remote Sensing (Soft Data) adalah data yang didapat dari pencitraan jarak jauh seperti citraan satelit dan citraan udara.
  • Image Scanning (Soft Data) adalah data scan/cetak berbentuk file raster dari Atlas atau peta analog lainnya

Proses digitasi merupakan lanjutan dari proses georeferencing. Proses digitasi merupakan proses konversi dari data raster menjadi data vektor. Gambar yang akan digitasi memiliki format (.tif). Setelah melakukan proses georeferencing, gambar akan muncul di tampilan proyek. Kemudian kita akan melakukan digitasi. Proses digitasi terdiri dari digitasi titik (point), garis (line), dan area (polygon). 

BAB III

METODE PELAKSANAAN

ALAT

  1. Perangkat keras (laptop)
  2. Perangkat lunak (Aplikasi QGIS 3.26.2)
BAHAN
  1. Peta RBI Kota Denpasar yang sudah di georeferencing 
LANGKAH KERJA 
  1. Persiapan
  2. Pelaksanaan Digitasi
  3. Evaluasi Hasil dan Pelaporan
PERSIAPAN
Siapkan gambar peta RBI Kota Denpasar dengan format (.tif) yang sudah kita georeferencing sebelumnya. Masukkan peta ke dalam proyek baru.


BAB IV
HASIL DAN PEMABAHASAN

PELAKSANAAN DIGITASI

A. DIGITASI TITIK 

Proses digitasi titik digunakan untuk memberikan tanda atau simbol pada bangunan-bangunan. Langkah-langkah digitasi titik antara lain sebagai berikut.

  1. Pertama, klik Tab Layer dan pilih Create Layer lalu pilih New Shapefile Layer. 

  2. Ketika sudah masuk kotak dialog New Shapefile Layer, kemudian klik kotak titik-titik di sebelah File Name lalu pilih lokasi kita untuk menyimpan hasil digitasi. Beri nama file "BANGUNAN" dan klik OK. Pilih Geometry Type dengan tipe Point dan jangan lupa memilih EPSG:32750 - WGS 84 / UTM zone 50S.

  3. Pada kolom New Field, isilah dengan urutan sebagai berikut : 
    • Name : Nomor ; Type : Integer (32 bit) ; Length : 10 , lalu klik Add to Fields List
    • Name : Nama ; Type : Text (String) ; Length : 50 , lalu klik Add to Fields List
    • Name : Keterangan ; Type : Text (String) ; Length : 50 , lalu klik Add to Fields List. Kemudian hapus tipe "id" pada Fields List dengan cara klik Remove Fields

  4. Kemudian mulailah digitasi titik untuk memberi tanda atau simbol bangunan. Pertama, pada menu atas pilih Toggle Editing (ikon pensil) dan Add Point Feature (ikon titik 3). Kemudian mulailah dengan memberi titik pada setiap bangunan. (Sebagai informasi, lihatlah legenda pada sebelah peta untuk mengetahui simbol-simbol bangunan yang ada sebagai pedoman). Selesai memberi titik, isilah kolom Nomor dengan urutan angka bangunan dan kolom Keterangan isi dengan "Bangunan". 


  5. Langkah ke-4 juga berlaku apabila kita menemukan bangunan seperti Sekolah, Menara, dan lain-lain. Lakukan langkah tersebut sampai semua bangunan pada Legenda dan Kawasan Renon sudah terisi semua dengan titik. 

B. DIGITASI GARIS 
Proses digitasi garis digunakan untuk memberikan simbol atau tanda pada jalan-jalan pada peta sesuai dengan Legenda Peta. Langkah-langkah digitasi garis antara lain sebagai berikut.
  1. Pertama, klik Tab Layer dan pilih Create Layer lalu pilih New Shapefile Layer. 

  2. Ketika sudah masuk kotak dialog New Shapefile Layer, kemudian klik kotak titik-titik di sebelah File Name lalu pilih lokasi kita untuk menyimpan hasil digitasi. Beri nama file "JALAN" dan klik OK. Pilih Geometry Type dengan tipe LineString dan jangan lupa memilih EPSG:32750 - WGS 84 / UTM zone 50S

  3. Pada kolom New Field, isilah sesuai dengan pedoman berikut (Name : panjang_m; Type : Decimal (double) ; Length : 20, Precision : 2). Kemudian klik Add to Fields List dan klik OK.

  4. Kemudian mulailah digitasi garis untuk memberi tanda atau simbol jalan. Pertama, pada menu atas pilih Toggle Editing (ikon pensil) dan Add Line Feature (ikon garis dan titik). Kemudian mulailah dengan memberi garis pada setiap jalan kawasan Renon (Sebagai informasi, lihatlah legenda pada sebelah peta untuk mengetahui simbol-simbol jalan yang ada sebagai pedoman). Selesai memberi garis, klik kanan dan klik OK. Untuk garis merah merupakan Jalan Arteri Satu Jalur.

  5. Langkah ke-4 juga berlaku apabila kita menemukan jalan lainnya seperti garis putus-putus yang merupakan Jalan Lain bisa diberikan simbol garis kuning putus-putus. Lakukan langkah tersebut sampai semua jalan pada Legenda dan Kawasan Renon sudah terisi semua dengan garis.


C. DIGITASI AREA 
Proses digitas area digunakan untuk memberikan simbolisasi pada suatu area atau kawasan sesuai dengan Legenda Peta. Langkah-langkah digitasi area antara lain sebagai berikut.
  1. Pertama, klik Tab Layer dan pilih Create Layer lalu pilih New Shapefile Layer. 

  2. Ketika sudah masuk kotak dialog New Shapefile Layer, kemudian klik kotak titik-titik di sebelah File Name lalu pilih lokasi kita untuk menyimpan hasil digitasi. Beri nama file "RUMPUT/TANAH KOSONG" dan klik OK. Pilih Geometry Type dengan tipe LineString dan jangan lupa memilih EPSG:32750 - WGS 84 / UTM zone 50S

  3. Pada kolom New Field, isilah sesuai dengan pedoman berikut (1) Name : landuse ; Type : Text (string) ; Length : 80. (2) Name : luas (m2) ; Type : Decimal (double) ; Length : 20 & Precision : 6. Kemudian klik Add to Fields List dan klik OK.

  4. Kemudian mulailah digitasi area untuk memberi tanda atau simbol tutupan lahan. Pertama, pada menu atas pilih Toggle Editing (ikon pensil) dan Add Polygon Feature (ikon hijau). Kemudian mulailah dengan memberi poligon pada setiap area kawasan Renon (Sebagai informasi, lihatlah legenda pada sebelah peta untuk mengetahui simbol-simbol tutupan lahan yang ada sebagai pedoman). Selesai memberi poligon, klik kanan dan isilah kolom landuse dengan "Rumput/Tanah Kosong".

  5. Langkah ke-4 juga berlaku apabila kita menemukan area lainnya seperti area kotak-kotak biru yang merupakan sawah bisa diberikan simbol garis kuning putus-putus. Lakukan langkah tersebut sampai semua area pada Legenda dan Kawasan Renon sudah terisi semua dengan poligon.

BAB V
EVALUASI HASIL DAN PELAPORAN
Hasil Digitasi Keseluruhan

Sebelum Digitasi


Sesudah Digitasi


Gambar di atas menunjukkan hasil digitasi Kawasan Renon Denpasar yang telah dilakukan. Pada hasil digitasi area, kawasan warna hijau merupakan area Tumbuh-Tumbuhan bagian Sawah Irigasi, kawasan warna putih merupakan area Rumput/Tanah Kosong, kawasan warna coklat merupakan area Pemukiman, dan kawasan hijau merupakan area Kebun. Pada hasil digitasi titik, titik merah merupakan simbol dari bangunan-bangunan. Untuk mengetahui keterangan bangunan apa tersebut, kita bisa melihatnya pada Attribute Table. Pada hasil digitasi garis, garis merah tebal merupakan Perhubungan Arteri Satu Jalur, garis merah tipis merupakan Perhubungan Jalan Lokal, dan garis merah putus-putus merupakan Perhubungan Jalan Lain. 

Video Hasil Digitasi (Juga Georeferencing)




BAB VI
PENUTUP

KESIMPULAN
Proses digitasi akan menghasilkan suatu file dengan format Shapefile (.Shp) yatu format data vektor yang digunakan untuk menyimpan lokasi, bentuk, dan atribut dari fitur geografis. Format data Shp disimpan dalam satu set file terkait dan berisi dalam satu kelas fitur . Format data ini berisikan tentang data referensi geografis yang didefinisikan sebagai objek tunggal seperti jalan, sungai, landmark, dll. 
Data yang disimpan dapat berupa titik (point), garis (line), dan area (polygon). Penggunaan jenis data tersebut bergantung dari objek yang akan kita rekam. Titik (point) digunakan untuk menggambarkan suatu objek dengan suatu pusat. Contohnya kota, fasilitas umum, dan lokasi lain. Garis (line) digunakan untuk menggambarkan suatu objek dengan bentuk memanjang. Contohnya jaringan sungai dan jalan. Area (polygon) digunakan untuk menggambarkan suatu objek yang memiliki luasan atau wilayah. Contohnya wilayah kota, tutupan lahan, batas areal konsesi, blok, petak, dll.

SARAN
Proses digitasi harus dilakukan dengan sangat detail sehingga dibutuhkan ketelitian yang tinggi dalam melakukannya.

DAFTAR PUSTAKA

Awangga, R. M., 2019. Pengantar Sistem Informasi Geografis Sejarah, Definisi, dan Konsep Dasar. Bandung: Kreatif Industri Nusantara.

Sukiyah, E., 2017. Sistem Informasi Geografis Konsep dan Aplikasinya Dalam Analisis Geomorfologi Kuantitatif. Bandung: Unpad Press.

Sulistiyanto, 2021. Sistem Informasi Geografis Teori dan Praktek Dengan Quantum GIS. Malang: Ahlimedia Press.

Supriadi & Nasution, Z., 2007. Sistem Informasi Geografis. Medan: USU Press.


Comments

SONG

Flyff Chinese Magnifying Glass