Skip to main content

Featured

LAPORAN PRAKTIKUM 7 (SKORING, INTERSECTION, DAN LAYOUT PETA POTENSI KERAWANAN BANJIR KOTA DENPASAR)

  LAPORAN PRAKTIKUM  SKORING, INTERSECTION, DAN LAYOUT PETA POTENSI KERAWANAN BANJIR KOTA DENPASAR Dosen Pengampu : Putu Perdana Kusuma Wiguna, Ssi, M. Sc Disusun Oleh : Kelompok 2 Adelia Novita Marampa'        2006541036 I Luh Reni                                2006541037 Fransisca Aprilia Wijayanti   2006541039 PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI  FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS UDAYANA 2022 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Salah satu kegiatan dalam analisis data SIG adalah skoring. Skoring merupakan kegiatan pemberian nilai terhadap sifat dari parameter yang digunakan dalam analisis data. Skoring adalah adalah proses pengolahan data yang dilakukan setelah proses reclassify. Proses ini dilakukan dengan cara memberikan nilai pada setiap parameter penyebab banjir, kemudian dilakukan perhitungan dengan mempertimbangkan faktor terbesar yang menyebabkan terjadinya banjir. Skoring merupakan proses pemberian bobot atau nilai terhadap poligon-poligon peta yang mempresentasikan fenomena te

LAPORAN PRAKTIKUM 5 (MENDOWNLOAD DATA DARI OPENSTREET MAP (OSM) DAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG))


LAPORAN PRAKTIKUM

MENDOWNLOAD DATA DARI OPENSTREET MAP (OSM) DAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG)

Dosen Pengampu : Putu Perdana Kusuma Wiguna, Ssi, M. Sc


Disusun Oleh :

Kelompok 2

Adelia Novita Marampa'        2006541036

I Luh Reni                                2006541037

Fransisca Aprilia Wijayanti   2006541039


PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI 

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS UDAYANA

2022


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

OpenStreetMap (OSM) lahir di Inggris pada tahun 2004, ketika sumber data sebagai acuan pembuatan peta sangat dikuasai oleh pemerintah. Kesempatan pihak sipil untuk mengakses data-data ini sangat dibatasi. Biaya aksesnya pun tinggi, sehingga data-data ini lebih sering diakses oleh perusahaan besar. OSM mengembangkan sistem yang mirip dengan wikipedia, sehingga para penggunanya dapat mengakses peta secara gratis, sekaligus menyunting peta tersebut di dalam jaringan. Kemudahan penggunaan yang diikuti oleh kebutuhan akan sumber data peta terbuka, meningkatkan jumlah pengguna OSM sebanyak 2,2 juta pengguna. OSM (Open Street Map) merupakan peta gratis yang dapat diakses oleh semua orang, mungkin sebagian besar pengguna lebih familiar dengan google maps. OpenStreetMap (OSM) adalah sebuah proyek berbasis web untuk membuat peta seluruh dunia yang gratis dan terbuka, dibangun sepenuhnya oleh sukarelawan dengan melakukan survey menggunakan GPS, mendigitasi citra satelit, dan mengumpulan serta membebaskan data geografis yang tersedia di publik.

OpenStreetMap (OSM) adalah sebuah proyek berbasis web untuk membuat peta seluruh dunia yang gratis dan terbuka, dibangun sepenuhnya oleh sukarelawan dengan melakukan survey menggunakan GPS, mendigitasi citra satelit, dan mengumpulan serta membebaskan data geografis yang tersedia di publik.

OpenStreetMap atau yang biasa kita kenal dengan OSM adalah salah satu alat untuk berbagi informasi terbuka dibidang pemetaan dengan non-profit atau gratis, OSM ini hampir sama dengan Google Maps yang kita tau sama halnya dalam bidang navigasi dan bersifat berbayar, tetapi yang membedakannya adalah Jika google maps bersumber pada Google itu sendiri, sedangkan OSM bersumber kepada user-user yang menggunakan OSM itu sendiri dan bersifat gratis.

Data yang disajikan dalam OSM adalah Geodata, data yang bersifat fisik, data yang menjalin kerjasama dengan OSM cukup banyak meliputi data tentang humniora, contohnya seperti HOT ID yang bergerak dibidang data spasial Member dari OSM membuat tracking atau jalur yang bisa dilalui oleh penyandang disabilitas, dan data OSM pun memuat data bencana yang bekerja sama dengan BNPB dengan salah satunya yaitu Program InAWARE, Masih banyak data yang bisa kita ambil dari OpenStreetMap

Datanya pun dapat digunakan secara offline dengan  cara mengekstrak/mengunduh data spasial dari OSM tersebut dalam format SHP atau Shapefile. OSM pun terintegrasi dengan aplikasi opensource lain seperti QGIS, QGIS sendiri memiliki fitur tambahan berbeda dengan fitur lain yaitu Ina-SAFE, fitur ini memudahkan kita untuk informasi dalam hal mitigasi kebencanaan, kerugian hingga perencanaan setelah bencana tersebut.


Melalui Open Data Commons Open Database License 1.0, kontributor OSM dapat memiliki, memodifikasi, dan membagikan data peta secara luas. Terdapat beragam jenis peta digital yang tersedia di internet, namun sebagian besar memiliki keterbatasan secara legal maupun teknis. Hal ini membuat masyarakat, pemerintah, peneliti dan akademisi, inovator, dan banyak pihak lainnya tidak dapat menggunakan data yang tersedia di dalam peta tersebut secara bebas. Di sisi lain, baik peta dasar OSM maupun data yang tersedia di dalamnya dapat diunduh secara gratis dan terbuka, untuk kemudian digunakan dan diredistribusikan kembali. Di banyak tempat di dunia ini, terutama di daerah terpencil dan terbelakang secara ekonomi, tidak terdapat insentif komersil sama sekali bagi perusahaan pemetaan untuk mengembangkan data di tempat ini. OSM dapat menjadi jawaban di banyak tempat seperti ini, baik itu untuk pengembangan ekonomi, tata kota, kontinjensi bencana, maupun untuk berbagai tujuan lainnya. Sedangkan Badan Informasi Geospasial yang selanjutnya dalam Peraturan Presiden No. 94 tahun 2011 disebut dengan BIG adalah Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden. BIG mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang informasi geospasial. OSM dan BIG menyediakan data spasial secara gratis yang bisa diakses melalui website masing-masing.


1.2 TUJUAN

  1. Untuk mengetahui apa itu OSM
  2. Untuk mengetahui layout peta jaringan jalan kota Denpasar menggunakan Data OSM
  3. Untuk mengetahui layout peta penggunaan lahan kota Denpasar menggunakan data BIG
  4. Untuk mengetahui bagaimana cara mendownload Data dari OSM dan Data dari BIG
  5. Untuk pelaporan tugas mata kuliah Sistem Informasi Geografis (SIG) 
1.3 MANFAAT


Sebagai pedoman dalam proses mendownload Data dari OSM dan Data dari BIG, mengetahui apa itu OSM dan mengetahui layout peta jaringan jalan kota Denpasar menggunakan data OSM serta layout peta penggunaan lahan kota Denpasar menggunakan Data BIG. 


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA


2.1 PETA OSM (OPEN STREET MAP) 

OpenStreetMap (OSM) adalah sebuah proyek berbasis web untuk membuat peta seluruh dunia yang gratis dan terbuka, dibangun sepenuhnya oleh sukarelawan dengan melakukan survey menggunakan GPS, mendigitasi citra satelit, dan mengumpulan serta membebaskan data geografis yang tersedia di publik.

OpenStreetMap atau yang biasa kita kenal dengan OSM adalah salah satu alat untuk berbagi informasi terbuka dibidang pemetaan dengan non-profit atau gratis, OSM ini hampir sama dengan Google Maps yang kita tau sama halnya dalam bidang navigasi dan bersifat berbayar, tetapi yang membedakannya adalah Jika google maps bersumber pada Google itu sendiri, sedangkan OSM bersumber kepada user-user yang menggunakan OSM itu sendiri dan bersifat gratis.

OpenStreetMap (OSM) adalah sebuah proyek berbasis web untuk membuat peta seluruh dunia yang gratis dan terbuka, dibangun sepenuhnya oleh sukarelawan dengan melakukan survey menggunakan GPS, mendigitasi citra satelit, dan mengumpulan serta membebaskan data geografis yang tersedia di publik.

Melalui Open Data Commons Open Database License 1.0, kontributor OSM dapat memiliki, memodifikasi, dan membagikan data peta secara luas. Terdapat beragam jenis peta digital yang tersedia di internet, namun sebagian besar memiliki keterbatasan secara legal maupun teknis. Hal ini membuat masyarakat, pemerintah, peneliti dan akademisi, inovator, dan banyak pihak lainnya tidak dapat menggunakan data yang tersedia di dalam peta tersebut secara bebas. Di sisi lain, baik peta dasar OSM maupun data yang tersedia di dalamnya dapat diunduh secara gratis dan terbuka, untuk kemudian digunakan dan diredistribusikan kembali.

Manfaat OSM yaitu untuk Menggandakan dan memanfaatkan kembali seluruh atau bagian substansial dari suatu konten, Membuat ciptaan turunan dari basis data tersebut, Membuat ciptaan kompilasi dari basis data tersebut, Membuat hasil reproduksi dari suatu konten untuk sementara maupun permanen, dengan tujuan apapun, dalam bentuk apapun, secara keseluruhan maupun hanya bagian substansial, termasuk basis data yang merupakan ciptaan turunan, dan basis data yang terkumpul dalam satu kompilasi, Mendistribusikan, mengkomunikasikan, memajang, meminjamkan, menyediakan, atau mempertunjukkannya kepada publik, dengan tujuan apapun, dalam bentuk apapun, secara keseluruhan maupun hanya bagian substansial, termasuk basis data yang merupakan ciptaan turunan, dan basis data yang terkumpul dalam satu kompilasi.

2.2 PETA BIG (BADAN INFORMASI GEOSPASIAL)

Badan Informasi Geospasial yang selanjutnya dalam Peraturan Presiden ini disebut dengan BIG adalah Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden. BIG mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang informasi geospasial. 

Berdasarkan undang undang nomor 4 tahun 2011 tentang informasi geospasial pasal 1-4 menerangkan, spasial adalah aspek keruangan suatu objek atau kejadian yang mencakup lokasi, letak, dan posisinya. Geospasial atau ruang kebumian adalah aspek keruangan yang menunjukkan lokasi, letak, dan posisi suatu objek atau kejadian yang berada di bawah, pada, atau di atas permukaan bumi yang dinyatakan dalam sistem koordinat tertentu. Koordinat ini yang akan mempermudah dalam penentuan lokasi secara spesifik. BIG mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang informasi geospasial, perumusan, penyusunan rencana, dan pelaksanaan pengawasan fungsional. 

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, BIG dikoordinasikan oleh Menteri yang bertanggung jawab di bidang riset dan teknologi. Perlu diketahui bahwa di Indonesia Badan pemerintah yang menangani informasi geospasial ini adalah BIG (Badan Informasi Geospasial). Badan ini yang akan menyediakan informasi kepada pemerintah dalam masyarakat dalam hal pengambilan strategi untuk pembangunan nasional.  

Tugas utama dari badan ini adalah mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan survei pemetaan untuk menghasilkan peta. Pada perkembangan zaman saat ini, tugas BIG semakin bertambah yaitu membangun Informasi Geospasial yang dapat dipertanggungjawabkan dan mudah diakses, menjadi regulator, eksekutor, koordinator pembangunan nasional. Ketersediaan informasi geospasial yang akurat akan memberikan keputusan yang tepat, efisien, efektif dan komunikatif. Untuk mendapat informasi yang tepat maka dibutuhkan data-data yang akurat. Jenis data geospasial yang sering ditemukan diantaranya, garis pantai hipsografi perairan, nama rupa bumi, batas wilayah, transportasi, fasilitas umum serta penutup lahan. 

Telah terdapat tugas dan juga fungsi dari Badan Informasi Geospasial yaitu ialah sebagai berikut:

  • Pengendalian dan juga perumusan dari kebijakan teknis yang terdapat pada bidang informasi geospasial
  • Penyusunan dari rencana dan juga program pada bidang informasi geospasial.
  • Penyelenggaraan dari informasi geospasial dasar yang di mana telah meliputi sebuah pengumpulan data, penyimpanan informasi dan juga data, pengolahan, penggunaan informasi geospasial dasar.
  • Pengintegrasian dari informasi geospasial tematik yang di mana telah diselenggarakan dari instansi pemerintah ataupun pemerintah daerah yang di mana telah disesuaikan dengan peraturan dari perundang-undangan.
  • Penyelenggaraan dari informasi geospasial tematik yang di mana telah belum diselenggarakan selain dari BIG yang meliputi pengumpulan data, pengolahan, penggunaan informasi geospasial tematik, dan juga penyimpanan data dan juga informasi.



BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1 ALAT

  1. Perangkat keras (laptop)
  2. Perangkat lunak (Aplikasi QGIS 3.26.2)

3.2 BAHAN

  1. Peta data spasial jaringan jalan Kota Denpasar (.shp) dari website OSM (Openstreet Map) (link download : https://export.hotosm.org/id/v3/)
  2. Peta data spasial penggunaan lahan (.shp) dari website BIG (Badan Informasi Geospasial) (link download : https://tanahair.indonesia.go.id/portal-web/download/perwilayah)
3.3 LANGKAH KERJA 
  1. Persiapan
  2. Pelaksanaan layout peta jaringan jalan Kota Denpasar dan peta penggunaan lahan Kota Denpasar
  3. Evaluasi hasil dan pelaporan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN 
4.1 PERSIAPAN
A. Mengunduh Data Spasial Jaringan Jalan Kota Denpasar dari website OSM
  1. Buka link website https://export.hotosm.org/id/v3/ untuk mendownload peta jaringan jalan Kota Denpasar 

  2. Pilih Tab Exports lalu ketik di kolom pencarian "Jalan Kota Denpasar"

  3. Jika sudah muncul, klik salah satu file dan klik download ShapeFile (.shp)

  4. Jika sudah terdownload, extract file pada salah satu folder
B. Mengunduh Data Spasial Peta Penggunaan Lahan Kota Denpasar dari website BIG
  1. Buka link website https://tanahair.indonesia.go.id/portal-web/download/perwilayah
  2. Pilih tab Download dan pilih Peta Per Wilayah

  3. Jika belum memiliki akun BIG, maka kita bisa melakukan registrasi terlebih dahulu dengan memasukkan data-data yang diperlukan. Namun, jika sudah memiliki akun, kita tinggal memasukkan email dan password saja 

  4. Setelah masuk, perbesar peta dan fokuskan pada Pulau Bali saja. Cari bagian Kota Denpasar lalu klik kanan dan pilih skala 25k lalu klik download

  5. Jika sudah terdownload, extract file pada salah satu folder
4.2 PELAKSANAAN LAYOUT PETA 
A. Proses Layout Peta Jaringan Jalan Kota Denpasar
  1. Buka QGis dan klik New Project. Kemudian buka file data spasial yang sudah di ekstrak sebelumnya dengan memilihnya di Panel Browser. Pilih file yang berformat (.shp) saja

  2. Setelah terbuka semuanya akan tampil peta jaringan jalan Kota Denpasar. Kemudian pada Tab Project pilih New Print Layout. Beri nama "Peta Jaringan Jalan Kota Denpasar".


  3. Setelah itu akan muncul kertas putih kosong. Kemudian pilih tab Add Item dan pilih Add Shape serta Add Rectangle untuk membentuk batas kotak-kotak. Bentuk kotak (persegi panjang dan persegi) dengan berbagai ukuran tersebut berfungsi sebagai tempat penempatan legenda, judul, dan lain-lain. 

  4. Tarik garis kursor dari ujung ke ujung untuk membentuk ukuran kotak yang diinginkan

  5. Setelah sudah terbentuk batas kotak yang dikehendaki, masukan peta ke dalam proyek layout dengan cara pilih tab Add Item dan pilih Add Map. Tarik garis kursor dari ujung ke ujung (perhatikan agar ukuran setiap sisi sama). Setelah itu akan muncul peta yang dimaksud.

  6. Kemudian atur peta sedemikian rupa dengan cara klik peta tersebut lebih dulu. Pertama, atur skala peta pada Item Properties lalu pada Main Properties pilih Scale. Atur skala sedemikian rupa sehingga peta tidak terlalu kecil juga tidak terlalu besar.

  7. Setelah mengatur skala, atur grid dengan cara memilih menu Grids pada Item Properties kemudian klik tanda tambah hijau (+). Pilih Grid 1 dan klik Modify Grid.

  8. Pada Modify Grid Properties, isi interval sesuai kebutuhan (semakin besar interval, semakin lebar jarak antar koordinat). Isi angka interval dengan angka X lebih kecil daripada angka Y.  Kemudian ubah CRS (Coordinate Reference System Selector) menjadi jenis WGS 84 / UTM zone 50S authority ID EPSG:32750. Lalu ubah Grid type dengan jenis Cross sehingga pada peta akan membentuk tanda + 

  9. Kemudian aktifkan menu Draw Coordinates dan pilih format Decimal. Pada Left menu pilih posisi Vertical Ascending dan pada Right menu pilih posisi Vertikal Descending. Kemudian ubah Coordinate Precision menjadi angka 1

  10. Pada menu Frame bagian Frame Style pilih Exterior Ticks dan Frame Size menjadi 1,00 mm. 

  11. Setelah mengatur peta, masukan judul peta dengan cara klik Add Item dan pilih Add Label lalu edit kalimat pada Main Properties menjadi Peta Jaringan Jalan Kota Denpasar Tahun 2022. Atur posisi judul pada posisi Middle dan Center pada menu Appearance. Selain itu, atur Font mulai dari ukuran dan style. Atur ukuran judul cukup besar dan atur style font pada jenis Bold.

  12. Kemudian masukan arah mata angin dengan cara pilih Add Item lalu Add North Arrow. Arahkan garis kursor dari ujung kiri kotak ke ujung kanan kotak sehingga simbol arah mata angin akan muncul. Pilih Placement menjadi Middle. Lalu ubah jenis simbol dengan bentuk segitiga dengan bulatan di bagian tengah

  13. Lalu pada samping arah mata angin, beri skala garis dengan cara pilih Add Item dan pilih Add Scale Bar. Secara otomatis akan muncul angka pada skala garis. Pada Main Properties, pilih Style Double Box. Pada menu Units, pilih Label Unit Multiplier ketik angka 1,000000. Ubah posisi Scale Bar menjadi tengah dengan menggeser Scale Bar ke kanan.

  14. Lalu atur identitas layout peta yang terdiri dari sistem koordinat, datum, dan unit. Pilih Add Item lalu Add Label. Edit kalimat pada Main Properties menjadi Sistem Koordinat, Datum, dan Unit berurutan dari atas ke bawah. Lalu atur margin Left dan sesuaikan ukuran font. Kemudian masukan label kedua berisi UTM 50S, WGS 48, dan Decimal dengan urutan dari atas ke bawah serta isi tanda titik dua (:) di depan masing-masing label kedua. Atur margin Left juga dan sesuaikan ukuran font. Jika selesai, klik Shift bersamaan dengan klik kedua label lalu klik kanan dan pilih Group sehingga kedua label menjadi satu. Arahkan label ke arah tengah dengan menggeser menggunakan panah keyboard.

  15. Kemudian masukan legenda peta dengan cara mengklik Add Item dan klik Add Legend. Arahkan garis kursor dari ujung ke ujung sambil ditekan sehingga secara otomatis legenda akan muncul. Untuk memperbaiki isi legenda bisa dilakukan mematikan Auto Update pada Legend Items kemudian hapus legenda yang tidak diinginkan (tanda - merah) dan edit tulisan yang diinginkan (simbol pensil). Untuk memberi judul bisa di bagian Main Properties dan edit bagian Title.

  16. Kemudian pada bagian bawah legenda, beri label judul peta inset dengan cara Add Item lalu Add Label dan arahkan garis kursor dari ujung ke ujung sambil ditekan kemudian edit teks menjadi Peta Inset. Edit posisi judul dengan mengatur Horizontal Alignment pada Center dan Vertical Alignment pada Middle. Edit ukuran dan style Font juga menjadi ukuran yang sesuai dan style font Bold.

  17. Kemudian kita akan memasukan peta inset ke dalam layout. Pertama, kunci peta utama di layout dengan cara klik peta tersebut lalu pada menu Layers aktifkan Lock Layers dan Lock Styles for Layers. 

  18. Lalu masukan peta inset dengan membuka proyek sebelumnya lalu non aktifkan layer yang tidak diperlukan sehingga terlihat hasil peta tanpa digitasi. Kemudian kembali ke proyek layout dan masukan peta inset ke dalam proyek layout dengan cara klik Add Item dan klik Add Map lalu arahkan garis kursor dari ujung ke ujung sambil ditekan sehingga secara otomatis gambar peta inset akan muncul. Peta inset adalah peta kecil yang ditempatkan pada posisi yang sesuai dalam peta utama dengan diberi arsir atau warna lain yang menunjukkan lokasi daerah yang dipetakan.

  19. Sebelumnya, perkecil peta dengan cara klik Edit lalu Move Content dan perkecil peta. Untuk menunjukkan arsiran dari peta inset maka klik peta Inset lalu pilih Overviews. Klik tanda tambah hijau (+) lalu isi Map Frame dengan Map 1. Secara otomatis, akan muncul kota merah kecil sebagai penanda lokasi yang dilayout.

  20. Setelah peta inset selesai, masukan tulisan instansi pembuat di bawah peta inset. Edit font menjadi Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, dan Universitas Udayana secara berurutan dari atas ke bawah. Atur posisi teks pada posisi Middle dan Center pada menu Appearance. Selain itu, atur Font mulai dari ukuran dan style. Atur ukuran teks cukup besar dan atur style font pada jenis Bold. 

  21. Terakhir, masukan logo instansi di sebelah tulisan instansi dengan cara klik Add Item dan klik Add Picture. Lalu pilih logo instansi pada folder komputer dan klik Open. Atur posisinya pada Placement menjadi Middle.

  22. Simpan hasil proyek dengan cara klik Layout dan pilih Save. Lalu ekspor gambar menjadi format (.png) dengan cara klik Layout dan pilih Export as Image. Layout peta jaringan jalan Kota Denpasar sudah siap digunakan.
B. PROSES LAYOUT PETA PENGGUNAAN LAHAN KOTA DENPASAR
*Cara yang digunakan sama, hanya mengubah nama judul dan nama layout 
  1. Buka QGis dan klik New Project. Kemudian buka file data spasial yang sudah di ekstrak sebelumnya dengan memilihnya di Panel Browser. Pilih file yang berformat (.shp) saja

  2. Setelah terbuka semuanya akan tampil peta jaringan jalan Kota Denpasar. Kemudian pada Tab Project pilih New Print Layout. Beri nama "Peta Penggunaan Lahan Kota Denpasar".

  3. Setelah itu akan muncul kertas putih kosong. Kemudian pilih tab Add Item dan pilih Add Shape serta Add Rectangle untuk membentuk batas kotak-kotak. Bentuk kotak (persegi panjang dan persegi) dengan berbagai ukuran tersebut berfungsi sebagai tempat penempatan legenda, judul, dan lain-lain. 


  4. Tarik garis kursor dari ujung ke ujung untuk membentuk ukuran kotak yang diinginkan

  5. Setelah sudah terbentuk batas kotak yang dikehendaki, masukan peta ke dalam proyek layout dengan cara pilih tab Add Item dan pilih Add Map. Tarik garis kursor dari ujung ke ujung (perhatikan agar ukuran setiap sisi sama). Setelah itu akan muncul peta yang dimaksud.

  6. Kemudian atur peta sedemikian rupa dengan cara klik peta tersebut lebih dulu. Pertama, atur skala peta pada Item Properties lalu pada Main Properties pilih Scale. Atur skala sedemikian rupa sehingga peta tidak terlalu kecil juga tidak terlalu besar.

  7. Setelah mengatur skala, atur grid dengan cara memilih menu Grids pada Item Properties kemudian klik tanda tambah hijau (+). Pilih Grid 1 dan klik Modify Grid.

  8. Pada Modify Grid Properties, isi interval sesuai kebutuhan (semakin besar interval, semakin lebar jarak antar koordinat). Isi angka interval dengan angka X lebih kecil daripada angka Y. Kemudian ubah CRS (Coordinate Reference System Selector) menjadi jenis WGS 84 / UTM zone 50S authority ID EPSG:32750. Lalu ubah Grid type dengan jenis Cross sehingga pada peta akan membentuk tanda + 

  9. Kemudian aktifkan menu Draw Coordinates dan pilih format Decimal. Pada Left menu pilih posisi Vertical Ascending dan pada Right menu pilih posisi Vertikal Descending. Kemudian ubah Coordinate Precision menjadi angka 1

  10. Pada menu Frame bagian Frame Style pilih Exterior Ticks dan Frame Size menjadi 1,00 mm. 

  11. Setelah mengatur peta, masukan judul peta dengan cara klik Add Item dan pilih Add Label lalu edit kalimat pada Main Properties menjadi Peta Penggunaan Lahan Kota Denpasar Tahun 2022.  Atur posisi judul pada posisi Middle dan Center pada menu Appearance. Selain itu, atur Font mulai dari ukuran dan style. Atur ukuran judul cukup besar dan atur style font pada jenis Bold.

  12. Kemudian masukan arah mata angin dengan cara pilih Add Item lalu Add North Arrow. Arahkan garis kursor dari ujung kiri kotak ke ujung kanan kotak sehingga simbol arah mata angin akan muncul. Pilih Placement menjadi Middle. Lalu ubah jenis simbol dengan bentuk segitiga dengan bulatan di bagian tengah

  13. Lalu pada samping arah mata angin, beri skala garis dengan cara pilih Add Item dan pilih Add Scale Bar. Secara otomatis akan muncul angka pada skala garis. Pada Main Properties, pilih Style Double Box. Pada menu Units, pilih Label Unit Multiplier ketik angka 1,000000. Ubah posisi Scale Bar menjadi tengah dengan menggeser Scale Bar ke kanan.

  14. Lalu atur identitas layout peta yang terdiri dari sistem koordinat, datum, dan unit. Pilih Add Item lalu Add Label. Edit kalimat pada Main Properties menjadi Sistem Koordinat, Datum, dan Unit berurutan dari atas ke bawah. Lalu atur margin Left dan sesuaikan ukuran font. Kemudian masukan label kedua berisi UTM 50S, WGS 48, dan Decimal dengan urutan dari atas ke bawah serta isi tanda titik dua (:) di depan masing-masing label kedua. Atur margin Left juga dan sesuaikan ukuran font. Jika selesai, klik Shift bersamaan dengan klik kedua label lalu klik kanan dan pilih Group sehingga kedua label menjadi satu. Arahkan label ke arah tengah dengan menggeser menggunakan panah keyboard.


  15. Kemudian masukan legenda peta dengan cara mengklik Add Item dan klik Add Legend. Arahkan garis kursor dari ujung ke ujung sambil ditekan sehingga secara otomatis legenda akan muncul. Untuk memperbaiki isi legenda bisa dilakukan mematikan Auto Update pada Legend Items kemudian hapus legenda yang tidak diinginkan (tanda - merah) dan edit tulisan yang diinginkan (simbol pensil). Untuk memberi judul bisa di bagian Main Properties dan edit bagian Title.

  16. Kemudian pada bagian bawah legenda, beri label judul peta inset dengan cara Add Item lalu Add Label dan arahkan garis kursor dari ujung ke ujung sambil ditekan kemudian edit teks menjadi Peta Inset. Edit posisi judul dengan mengatur Horizontal Alignment pada Center dan Vertical Alignment pada Middle. Edit ukuran dan style Font juga menjadi ukuran yang sesuai dan style font Bold.


  17. Kemudian kita akan memasukan peta inset ke dalam layout. Pertama, kunci peta utama di layout dengan cara klik peta tersebut lalu pada menu Layers aktifkan Lock Layers dan Lock Styles for Layers. 

  18. Lalu masukan peta inset dengan membuka proyek sebelumnya lalu non aktifkan layer yang tidak diperlukan sehingga terlihat hasil peta tanpa digitasi. Kemudian kembali ke proyek layout dan masukan peta inset ke dalam proyek layout dengan cara klik Add Item dan klik Add Map lalu arahkan garis kursor dari ujung ke ujung sambil ditekan sehingga secara otomatis gambar peta inset akan muncul. Peta inset adalah peta kecil yang ditempatkan pada posisi yang sesuai dalam peta utama dengan diberi arsir atau warna lain yang menunjukkan lokasi daerah yang dipetakan.

  19. Sebelumnya, perkecil peta dengan cara klik Edit lalu Move Content dan perkecil peta. Untuk menunjukkan arsiran dari peta inset maka klik peta Inset lalu pilih Overviews. Klik tanda tambah hijau (+) lalu isi Map Frame dengan Map 1. Secara otomatis, akan muncul kota merah kecil sebagai penanda lokasi yang dilayout.

  20. Setelah peta inset selesai, masukan tulisan instansi pembuat di bawah peta inset. Edit font menjadi Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, dan Universitas Udayana secara berurutan dari atas ke bawah. Atur posisi teks pada posisi Middle dan Center pada menu Appearance. Selain itu, atur Font mulai dari ukuran dan style. Atur ukuran teks cukup besar dan atur style font pada jenis Bold. 

  21. Terakhir, masukan logo instansi di sebelah tulisan instansi dengan cara klik Add Item dan klik Add Picture. Lalu pilih logo instansi pada folder komputer dan klik Open. Atur posisinya pada Placement menjadi Middle.

  22. Simpan hasil proyek dengan cara klik Layout dan pilih Save. Lalu ekspor gambar menjadi format (.png) dengan cara klik Layout dan pilih Export as Image. Layout peta penggunaan lahan Kota Denpasar sudah siap digunakan.

4.4 EVALUASI HASIL DAN PELAPORAN
Hasil Layout Peta Jaringan Jalan Kota Denpasar


Berdasarkan hasil layout peta jaringan jalan kota Denpasar, dapat terlihat seluruh jaringan jalan yang ada di Denpasar. Untuk garis hijau tebal merupakan jalan arteri satu jalur, dua jalur, dan lebih. Sedangkan untuk garis hijau tipis merupakan jalan lokal. Sistem jaringan jalan Kota Denpasar merupakan satu kesatuan jaringan jalan Kota Denpasar yang sebanrnya terdiri atas sistem jaringan primer dan sistem jaringan jalan sekunder yang terjalin dalam hubungan hierarkis. Sistem jaringan jalan primer merupakan sistem jaringan jalan dengan peranan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk pengembangan semua wilayah di tingkat nasional, dengan menghubungkan semua simpul jasa distribusi yang berwujud pusat-pusat kegiatan. Sistem jaringan jalan sekunder merupakan sistem jaringan jalan dengan peranan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk masyarakat di dalam kawasan perkotaan.
Hasil Layout Peta Penggunaan Lahan Kota Denpasar


Berdasarkan hasil layout dapat terlihat seluruh penggunaan lahan yang ada di Kota Denpasar. Penggunaan lahan tersebut antara lain bangunan terdiri dari kantor pos, jembatan, depo minyak, bangunan, gen listrik, dan cagar budaya. Kemudian perhubungan terdiri dari kontur dan jalan. Penggunaan lahan terdiri dari agrisawah, agrikebun, dan agriladang. Perairan terdiri dari empang, danau, dan dermaga. Batas administrasi terdiri dari administrasi kab/kota, garis pantai, administrasi kecamatan, administrasi desa, batas administrasi kab/kota, batas administrasi desa, dan batas administrasi kecamatan.

Video Hasil Layout Peta Jaringan Jalan dan Penggunaan Lahan Kota Denpasar



BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini adalah OpenStreetMap (OSM) merupakan platform pemetaan berbasis pemetaan partisipatif yang memungkinkan pemetaan skala besar dilakukan secara cepat dan akurat. Hal ini dimungkinkan melalui penggunaan citra satelit resolusi tinggi yang tersedia untuk hampir seluruh area permukiman di Indonesia. Selain itu, pengerjaan digitasi dalam OSM dapat dilakukan dengan cepat dengan adanya fitur tasking manager yang membagi area pemetaan menjadi blok-blok pemetaan yang lebih kecil, sehingga memungkinkan banyak kontributor OSM bersama-sama memetakan wilayah yang sama dalam waktu yang bersamaan. Proses digitasi yang cepat, dilengkapi dengan survei lapangan sebagai sarana verifikasi data; data OSM dapat dikumpulkan dengan cepat, dengan presisi lokasi dan data atribut yang baik. Makalah ini bertujuan untuk memaparkan cara kerja dan berbagi pengalaman pemetaan skala besar dengan OSM di beberapa kabupaten/kota di Indonesia, untuk selanjutnya menggali potensi pemanfaatan OSM sebagai alternatif teknologi dan sumber data guna mendukung percepatan pemetaan desa.
Adanya dukungan citra satelit resolusi tinggi, platform yang memungkinkan pemetaan partisipatif dan kolaboratif dengan biaya rendah, serta kemudahan dalam berbagi pakal data; membuka peluang bagi pemanfaatan OSM sebagai teknologi dan sumber data alternatif bagi pemetaan desa, yang hingga saat ini masih menghadapi kendala dalam ketersediaan data dan/atau sumber data, keterbatasan dana, dan mengharapkan keterlibatan yang lebih luas dari berbagai pihak untuk melakukan pemetaan demi tercapainya target terselesaikannya pemetaan desa secara cepat. Project PDC InaWARE merupakan bukti nyata kemampuan OSM sebagai teknologi dan sumber data pemetaan skala besar. Dengan menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah dan perguruan tinggi setempat di setiap kabupaten/kota, OSM dapat digunakan sebagai teknologi dan sumber data alternatif bagi pemetaan desa yang cepat namun tetap akurat.
5.2 Saran
Saat melakukan praktikum harus dilakukan dengan teliti agar tidak terjadi kesalahan.


DAFTAR PUSTAKA
 
Abidin, H. Z. 2007. Penentuan Posisi dengan GPS dan Aplikasinya. Jakarta: PT Pradnya Paramita.
Negara Kesatuan Republik Indonesia. (2004). Undang Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah. Jakarta.
Nugroho, M.A.F., Syaifudin, Y.W. and Puspitasari, D., 2019. Penentuan Jarak Terpendek Menggunakan Metode Dijkstra Pada Data Spasial Openstreetmap (Studi Kasus: Pada Perusahaan Pengantaran Barang Wahana Logistik Kota Malang). SMATIKA JURNAL9(01), pp.45-50.
Pemerintah Daerah. 2007. UU No. 19 tahun 2007 tentang Pembentukan Kecamatan Buana Pemaca, Kecamatan Tiga Dihaji Dan Kecamatan Buay Rawan Dalam Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan
Pinuji, S., Savitri, A.I., Noormasari, M., Wijaya, D. and Kurniawan, A., 2019. Efektivitas Data Spasial Peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) dan Openstreetmap Dalam Pengambilan Keputusan Menggunakan Inasafe. Jurnal Dialog dan Penanggulangan Bencana10(1), pp.22-29.
Sutriyono, E., Nalendra, S., Hastuti, E.D., Juliantina, I., Thayib, R., Idarwati, E.D.M. and Fathan, H.U., 2017. Peran Open Street Map (OSM) Terhadap Peta Administrasi Desa Tekana, Kabupaten Oku Selatan. In Prosiding Seminar Nasional AVoER IX.
Yusuf, D., 2022. Penerapan Sistem Kehadiran Mahasiswa Berbasis Web Menggunakan Openstreetmap. NUANSA INFORMATIKA16(2), pp.147-153.


Comments

SONG

Flyff Chinese Magnifying Glass